Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang mampu berfotosintesis, multiseluler, eukariotik san sebagai produsen. Memiliki beberapa
kesamaan dengan ganggang. Namun, tumbuhan merupakan makhluk hidup yang mengkolonisasi
daratan dengan sempurna. Kingdom
plantae diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1.
Atracheophyta ( tak berpembuluh
)
Yang dimaksud dengan tumbuhan tak
berpembuluh adalah kelompok tumbuhan yang tidak memiliki pembuluh angkut yaitu Xilem (
pembuluh kayu ) dan Phloem ( pembuluh tapis ). Yang termasuk dalam klasifikasi
Atracheophyta yaitu Bryophyta / tumbuhan lumut.
2.
Tracheophyta ( berpembuluh )
Yang dimaksud dengan tumbuhan berpembuluh
adalah kelompok tumbuhan yang memiliki pembuluh angkut yaitu Xilem (pembuluh
kayu) dan Phloem
(pembuluh tapis). Yang termasuk dalam klasifikasi tracheophyta yaitu Pterydophyta / tumbuhan
paku dan Spermatophyta.
Tumbuhan lumut (Bryophyta, Bahasa
Yunani, bryon) merupakan tumbuhan
pertama yang hidup di darat. Lumut merupakan tingkat struktural yang
paling sederhana di antara semua tanaman darat. Lumut hanya dapat ditemukan di
tempat yang lembab. Hal ini dikarenakan ketergantungan lumut yang masih
sangat tinggi terhadap air, karena air
ini memiliki peran penting dalam reproduksi lumut itu sendiri. Spermanya, seperti
sperma alga hijau, memiliki flagela dan
harus berenang dari anteridium ke arkegonium untuk membuahi sel telur.
v Ciri-Ciri Lumut:
1.
Berklorofil, bersifat autotrof, multiseluler.
2.
Pada divisio Bryophyta, kita belum dapat membedakan membedakan antara daun,
batang, dan akarnya. Akan tetapi, Bryophyta telah memiliki klorofil untuk
proses fotosintesisnya sehingga digolongkan ke dalam Regnum Plantae.
3.
Akar, batang dan daun belum bisa dibedakan (tumbuhan peralihan antara talus
(lembaran) dan kormus (Cormophyta).
4.
Akat berupa rhizoid.
Rhizoid membawa air dan nutrisi ke
seluruh jaringan. Akan tetapi, rhizoid tidak memiliki pembuluh untuk
mendistribusikan air dan nutrisi tersebut. Oleh karena itu, lumut dimasukkan ke
dalam jenis tumbuhan tak berpembuluh.
5.
Tidak berpembuluh.
6.
Hidup di tempat lembab.
7.
Mengalami pergiliran keturunan ( dari gametovit – sporofit ).
8.
Reproduksi seksual dan aseksual (spora)
9.
Gerakan spermatozoid ke arah ovum berupakan Gerak Kemotaksis, karena adanya
rangsangan zat kimia berupa lendir yang dihasilkan oleh sel telur.
10.
Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang
lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut
gambut (sphagnum sp.).
Difusi air dan nutrisi pada lumut terjadi secara
lambat melalui jaringan di tubuh lumut yang saling berhubungan. Oleh karena
itu, ukuran tubuh mereka terbatas, hanya kurang dari 2 cm tingginya.
v Reproduksi Lumut
Tumbuhan lumut mempunyai daur hidup
yang terdiri atas generasi sporofit (generasi yang menghasilkan spora) dan
generasi gametofit (generasi yang menghasilkan gamet). Generasi gametofit
tumbuhan lumut memiliki ukuran yang lebih besar sehingga dapat di amati dengan
mata telanjang. Perlu dikatahui juga bahwa generasi gametofit (haploid)
erupakan generasi dominan pada tumbuhan lumut. Sporofit umumnya lebih kecil dan
daur hidupnya lebih singkat.
ü fase gametofit : fase tumbuhan lumut
yang menghasilkan gamet (sel kelamin).
- Sel kelamin dihasilkan di bagian atas tumbuhan lumut pada struktur
bernama gametangium.
- Bila gametangium menghasilkan sel spermatozoid maka gametangium di
sebut anteridium.
- Dan bila gametangiun menghasilkan sel ovum, maka gametangium di
sebut arkegonium.
ü Fase sporofit : fase tumbuhan lumut yang
menghasilkan spora.
v Klasifikasi Lumut :
1.
Kelas Hepaticopsida (Hepaticae)
-
Menempel di bebatuan, tanah, atau dinding tua yang
lembab.
-
Tubuhnya memiliki struktur yang
menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini menyebabkan banyak
yang menganggap kelompok lumut hati merupakan kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta
menuju Cormophyta.
-
Tubuhnya terbagi menjadi dua
lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati.
-
Didalam spongaria terdapat sel
yang berbentuk gulungan disebut Elatera. Elatera akan terlepas saat kapsul
terbuka , sehingga membantu memencarkan spora.
-
Sporofit tidak mempunyai sel
yang mengandung kloroplas dan didalamnya tidak ada kolumella.
-
Spora yang berkecambah tidak
melalui pembentukan protonema.
ü Contoh : Marchantia
polymorpha
·
Klasifikasi kelas hepaticopsida
1.
Ordo Marchantiales, Ciri
–ciri :
-
Gametofit berupa talus sederhana.
-
Struktur anatomi talus
memperlihatkan difrensiasi jaringan, ada ruang udara dan poros.
-
Gametangium letaknya tenggelam
didalam talus, arkegonium mempunyai 6 sel saluran leher.
-
Sporofit terdiri dari kapsul
saja atau terdiri dari kaki, seta dan kapsul.
o
Ordo
Marchantiales terdiri dari 6 Famili :
1) Famili Ricciaceae contohnya Riccia fluitan
2) Famili Corsiania contohnya Corsinia
3) Famili Targoniaceae contohnya Targonia
4) Famili Marchantiaceae contohnya Marchantia
5) Famili Monocleaceae contohnya Monoclea
6) Famili Monocarpaceae contohnya Monocarpa
2.
Ordo Spaerocarpales
· Ciri-ciri :
-
Gametofit berupa talus
sederhana.
-
Struktur anatomi talus tidak
memperlihatkan difrensiasi jaringan, tidak ada ruang udara dan poros.
-
Gametangium diselubungi
involukrum, arkegonium mempunyai 6 sel saluran leher.
-
Sporofit terdiri dari kaki,
seta dan kapsul.
Ø Contohnya ; Spaerocarpa.
3.
Ordo Jungermanniales
· Ciri-ciri :
-
Gametofit berupa talus
sederhana.
-
Arkegonium diselubungi
involukrum dan mempunyai 5 sel saluran leher.
-
Sporofit terdiri dari kapsul
saja atau terdiri dari kaki, seta dan kapsul.
4.
Ordo Calobryales
· Ciri-ciri :
-
Gametangium tidak mempunyai
batang dengan daun-daun yang tersusun dalam 3 baris.
-
Gametangium terbentuk diujung
batang, arkegonium mempunyai 4 sel saluran leher.
-
Sporofit terdiri dari kapsul
saja.
Ø Contohnya : Calobryum, Haplomitrium.
2.
Kelas Musci (lumut daun)
-
Semuanya dinamakan lumut gambut
dan sering disterilkan dan digunakan orang sebagai pengganti kapas.
-
Memiliki bagian yang menyerupai
batang dan daun.
-
Tubuhnya umumnya tegak, berdaun
serupa sisik yang rapat, padat, dan memipih-menumpuk.
-
Pada tempat-tempat yang kering
lumut membentuk talus yang berupa bantal atau gebalan, dan diatas tanah-tanah
hutan seringkali merupakan suatu lapisan yang menyerupai beludru.
Ø Diatas tanah-tanah yang gundul yang periodik mengalami masa
kekeringan, bahkan diatas pasir yang bergerakpun tumbuhan ini dapat hidup. Diatas cadas,
pada batang-batang dan cabang-cabang, bahkan ada yang pada
daun-daun,pohon-pohon, di rawa-rawa, tetapi jarang didalam air.
Ø Contoh : Sphagnum capillifolium, Fissidens javanicus, Fissidens fontanus
·
Klasifikasi
kelas Musci
1.
Bangsa Hookeriales.
Tumbuhan
dengan batang rebah atau berbaring dalam rumpun, terkadang dengan percabangan
tidak teratur. Daun berbentuk ovatus sampau lenceolatus, meruncing pendek atau
panjang. Tepi daun rata dan tidak memilikiurat daun atau tak jelas. Daun-daun
tersusun rapat, padat, memipih-menumpuk-numpuk. Sporangium tumbuh dari ketiak
daun, bukan dari ujung cabang dengan arah horisontal sampai merunduk.
Contoh : Disthichophyllum.
2.
Bangsa Bryales.
ü
Famili
Mniaceae
Tumbuhan
dengan batang tegak. Tinggi sampai 10cm. Duduk daun tersebar, dibagian bawah
batang letaknya berjauhan, sedangkan di bagian atas lebih merapat. Bentuk daun
bervariasi, hanya urat daun tengannya tidak sampai ujung daunnya. Sporongium
merunduk, jarang tegak dengan operculum erbenruk kerucut berparuh. Contoh :
Mnium.
ü
Famili
Gypnodendraceae
Tumbuhan
ini berbatang tegak dan ujungnya bercabang-cabang mirip pohon. Cabang-cabang
itu berdaun ovatus sampai lanceolatus, yang ujungnya meruncing dan sering bergerigi
rangkap. Urat daun hampir sampai ke ujung daun, atau sedikit melewatinya dengan
ujung bergerigi. Sporangiumnya panjang silindris dan berurat memanjang.
Operaculumnya berparuh panjang menjarum.
Contoh : Mniodendron.
3.
Bangsa Sphagnales.
Tumbuhan
serupa kormus, memiliki batang, daun, dan rizoid yang multiseluler. Arah
tumbuhnya tegak, dan daunnya memiliki struktur yang unik, tidak bertulang daun.
Sporofitnya tumbuh di ujung batang lebih satu dengan sporongium berbentuk
bulat.
4.
Bangsa Polytrichales.
Tumbuhan
dengan batang tegak, tidak bercabang dan kaku. Bentuk daun lenset atau garis,
yang makin ke bagian atas makin besar. Tepinya bergerigi atau bergerigi di
bagian ujungnya saja. Urat daun tengah melebihi ujung daun dan membentuk
rambut. \
5.
Bangsa Dicranales.
ü
Famili
Dicranaceae
Tumbuhan lumut ini memiliki batang
tegak, daun padat yang bentuknya seperti jarum. Batangnya bercabangcabang. Urat
daunnya lebar di bagian pangkal dan memperlihatkan adanya tonjolan-tonjolan.
6.
Bangsa Fissidentales.
Tumbuhan
lumut ini berbatang tegak atau merebah/menjalar yang ditutupi oleh daun-daun
yang memiliki vagina (upih dain/pelapah), dan susunan daunnya minyirip. Bentuk
daun lenset atau garis dan urat daun sampai ke ujung daun. Sel-sel daunnya
bersegi enam, terkadang bentuk jajaran genjang dan banyak mengandung klorofil.
Seta panjanf tegak, sedangkan sporongiumnya agak membengkok dengan kaliptra
kecil bercelah satu. Operculumnya berparuh.
3.
Kelas Anthocerotaceae
·
Ciri – ciri :
-
Bentuk tubuhnya seperti lumut
hati yaitu berupa talus
-
Sporofitnya berupa kapsul memanjang
-
Sel lumut tanduk hanya
mempunyai satu kloroplas.
-
Berdasarkan analisis asam nukleat, ternyata lumut ini berkerabatan
plg dekat dgn tumbuhan berpembuluh dibanding dari kelas lain pada tumbuhan
lumut gametofitnya berupa talus yg lebar dan tipis dgn tepi yang berlekuk
rhizoid berada pada bagian ventral.
·
Klasifikasi kelas
Anthocerotaceae.
Kelas Anthoceroceae
hanya ada satu bangsa/ordo yaitu Anthocerotales.
Ciri
bangsa Anthoceratales :
1. Tubuh bentuk thallus.
2. Sporofitnya bentuk tanduk dan setelah masak
terbelah dua pada bagian ujungnya.
3. Tiap sel mengandung satu butur kloroplas.
4. Pada kapsul sporongium terdapat stomata.
5. Antheridia maupun archegonia terletak di dalam
cawan yang pada permukaan tanah atau batuah yang lembab.
o
Contoh : Anthoceros fusiformis.
Anthoceros
crispulus.
6. Struktur dalam thallus memiliki beberapa lapisan
tipis tanpa tulang tengah (midrib) dan belum ada epidermis.
v Peran lumut dalam kehidupan :
a. Spagnum merupakan komponen pembentuk
tanah gambut, pengganti kapas dan sebagai bahan bakar.
b. Lumut hati sebagai indikator daerah yang lembab dan dipakai obat
penyakit hati (hepatitis).
c. Lumut bersama dengan algae
membentuk liken (lumut kerak) yang merupakan
tumbuhan pionir bagi tempat yang
gersang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar